LABVIRAL.COM - Sifilis atau penyakit raja singa merupakan infeksi menular seksual yang disebabkan adanya bakteri. Penyakit ini biasaya dimulai dengan adanya luka yang tidak nyeri dan berada pada alat kelamin, rektum atau mulut.
Kondisi penyakit tersebut bisa menyebar dari orang ke orang. Penyebaran bisa terjadi karena adanya kontak melalui kulit atau selaput lendir dari luka.
Setelah terjadi infeksi awal, bakteri sifilis dapat tetap aktif di dalam tubuh selama beberapa dekade sebelum aktif kembali. Dengan memeriksa dan didiganosa dengan cepat maka penyakit ini bisa disembuhkan dengan adanya pemberian antibiotik.
Penyebab Sifilis
Dilansir dari halodoc.com, bahwa penyebab sifilis adalah bakteri yang bernaa Treponema pallidum. Kebanyakan, cara palin gumum penyebaran penyakit ini dalah dengan melalui kontak orang yang sudah terinfeksi aktivitas seksual. Bakteri akan masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil atau lecet pada kulit atau selapt lendir.
Sementara itu, penyakit ini tidak dapat menyebar dengan menggunakan toilet, bak mandi, pakaian, atau peraatan makanan yang sama, atau gagang pintu, dan kolam.
Baca Juga: Isyana Sarasvati Terkena Penyakit Lupus, Yuks Kenal Lebih Dekat Lagi Tentang Penyakit Lupus
Baca Juga: 10 Fakta Penyakit Lupus yang diderita Oleh Isyana Sarasvati, Wanita Ternyata Paling Beresiko
Gejala Sifilis
1. Sifilis Primer
Gejala penyakit ini umunya muncul denan luka dengan 10 sampai 90 setelah bakteri masuk ke dalam tubuh. Untuk pemulihan, biasanya memakan waktu sekitar 3 sampai 6 minggu.
2. Sifilis Sekunder
Jenis sifilis sekunder ini terjadi beberapa minggu setelah luka menghilang, dengan ruam yang terdapat di bagian tubuh manapun. Biasanya ada di telapak tangan dan kaki.
Sifilis sekunder ini biasanya juga memiliki gejala lain seperti flu, rasa lelah, sakit kepala, nyeri pada persendian, dan demam. Segera periksakan ke dokter atau layanan kesehatan terdekat supaya dapat penanganan yang tepat.
3. Sifilis Laten
Jenis sifilis yang satu ini bisa terjadi tanpa adanya gejala. Tapi, dalam 12 bulan pertama, infeksi masih bisa menular. Jika tak segera ditangani, maka kondisi ini akan menjadi sifilis tersier.
4. Sifilis Tersier
Jenis sifilis tersier jadi salah satu jenis sifilis paling berbahaya. Gejala ini bisa dipengaruhi oleh bagian tubuh mana dimaskui bakteri sifilis. Biasanya, sifilis jenis ini memiliki dampak terhadap mata, jantung, otak, pembuluh darah, tulang, persendian, dan juga hati.
Jenis sifilis yang satu ini jika tak segera ditangani, maka pengidap akan mengalami kebutaan, penyakit jantung dan juga stroke akibat dari terjadinya infeksi menular seksual tersebut.
Baca Juga: Ciri Campak pada Orang Dewasa dengan Penyakit Komplikasinya dan Cara Mengobatinya
Baca Juga: 8 Gejala Penyakit Diabetes yang Kerap Disepelekan, dari Berat Badan Turun hingga Sering Kesemutan
5. Sifilis Kongenital
Jenis sifilis yang sat ini jika terjadi pada ibu hamil, maka janin wanita tersebut bisa juga tertular. Infeksi tersebut bisa ditularkan kepada janin. Selain itu , rsiko tersebut bisa dikurangi dengan mengobati infeksi sebelum masa kehamilan mencapai 4 bulan.
Pengobatan Sifilis
Masih dilansir dari halodoc, bahwa pengobatan sifilis bisa dilakukan dengan antibiotik. Antibiotik tersebut diberikan melalui suntkan dengan biasanya dilakukan selama kurang lebih 14 hari.
Selain itu, untik sifilis tersier dan pada wanita hamil, waktu pengobatan dilakukan lebih lama dan menggunakan antibiotik yang diberikan melalui infus.
Setelah menjalani penobatan antibiotik, para pengidap sifilis akan menjalani tes darah untuk memastikan agar infeksi telah sembh dengan total.***