Apa Itu Game Roleplay? Ternyata Ada Bahaya Pelecehan Seksual bagi Anak

Haris Ma'ani
Selasa 20 Juni 2023, 10:07 WIB
Ilustrasi game Roleplay  (Sumber : TikTok)

Ilustrasi game Roleplay (Sumber : TikTok)

LABVIRAL.COM-Belakangan sedang ramai dibahas game roleplay di TikTok. Orangtua perlu waspada karena ada ancaman bahaya pelecehan seksual.

Game roleplay menjadi viral setelah bocah perempuan dimarahi sang ayah karena ketahuan bermain roleplay di media sosial.

Si ayah marah karena anak perempuannya dianggap belum pantas memainkan game roleplay (RP) tersebut.

Baca Juga: Siapa Dealova Rachman Artis Cilik yang Curi Perhatian? Ini Profilnya

Apa itu Game Roleplay

Di TikTok, RP adalah game memainkan peran menjadi tokoh tertentu atau orang lain. Pemainnya biasa disebut dengan “roleplayer”.

Dalam game RP, pengguna seolah-olah berperan menjadi tokoh fiksi untuk berinteraksi dengan roleplayer lain di TikTok. Interaksi yang dibangun dalam game RP di TikTok bervariasi.

Para pemain RP bisa saling follow untuk berteman atau biasa dalam bahasa gaulnya disebut dengan “mutualan”. Kemudian, pemain juga bisa menjalin hubungan fiksi tertentu dalam game RP di TikTok.

Yang menarik dari RP di TikTok adalah sampai saat ini, game ini sudah mendapatkan 29,8 miliar view.

Baca Juga: Dahsyatnya Ayat 1000 Dinar yang Bisa Jauhkan Kita dari Kemiskinan

Bahaya kekerasan seks anak di balik game RP

Sebenarnya bermain game bagi anak sah-sah saja. Asal disesuaikan dengan usia dan permainannya.

Bahkan banyak game yang malah bisa memacu kreativitas dan imajinasi positif.

Tapi, khusus game RP, orangtua memang patut memperhatikan.

Hal ini seperti disampaikan psikiater dr Lahargo Kembaren, SpKJ.

Ia menjelaskan pada dasarnya, anak bermain roleplay dengan orang asing di media sosial lantaran ingin mendapatkan perlakuan tertentu, yang mungkin tidak pernah ia dapatkan di dunia nyata. Misalnya komunikasi yang baik, kehangatan, serta apresiasi, atau penghargaan dari orang terdekat.

"Ketika dia roleplay, ada kenyamanan, 'ternyata senang ya aku jadi peran ini'. Itu di otaknya akan keluar hormon dopamine yang bikin kenyamanan bagi dia," jelas dr Lahargo dikutip dari detik, Selasa (20/6/2023).

Perasaan nyaman itu ternyata memiliki efek negatif. Ada kemungkinan akan kecanduan atau terus-menerus memainkan permainan tersebut di media sosial.

Selain itu, dalam permainan roleplay di dunia maya, besar risiko anak berinteraksi dengan orang asing menggunakan akun TikTok.

Baca Juga: Momen Jokowi, Prabowo, Erick Thohir Nonton Timnas Indonesia vs Argentina, Ganjar Ungkap Gagal War Tiket

Kondisi ini bisa memicu terjadinya aksi pelecehan seksual dan kekerasan verbal. Lebih fatal, pengalaman ini bisa tersimpan di alam bawah sadar anak dan memicu trauma.

Selain itu dr Lahargo menjelaskan, permainan roleplay juga bisa membuat anak kesulitan mana yang benar-benar nyata sesuai realitas, atau mana yang hanya imajinasi semata layaknya peran yang mereka mainkan dalam roleplay di dunia maya.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini