LABVIRAL.com - Akhir-akhir ini, pertumbuhan kecerdasan buatan (AI) semakin pesat berkembang. Terlebih, ini sudah mulai diterapkan dalam berbagai sektor kehidupan.
Menanggapi hal ini, Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (AS) telah memperkenalkan peraturan baru seputar penggunaan chatbot AI populer oleh kantor-kantor kongres. Ini menjadi upaya negeri paman SAM tersebut untuk menghadapi tantangan dari teknologi tersebut.
Mengutip dari Gizmochina, Sabtu (1/6/2023), Kepala Staf Administrasi DPR, Catherine L. Szpindor, menguraikan pedoman penggunaan ChatGPT melalui memo yang diperoleh Axios. Kini, kantor-kantor hanya diizinkan untuk menggunakan versi berbayar, yakni ChatGPT Plus.
Untuk diketahui, versi berbayar ini menawarkan fitur privasi yang telah disempurnakan. Kemampuan tersebut penting untuk melindungi data DPR AS. Selain itu, memo tersebut menetapkan bahwa penggunaan model bahasa besar (LLM) lainnya sama sekali tidak diizinkan.
Lebih lanjut, peraturan Kongres AS menekankan bahwa ChatGPT hanya digunakan untuk tujuan penelitian dan evaluasi, sementara penggabungannya dalam alur kerja reguler tetap dilarang.
Baca Juga: Di Balik Popularitasnya, Tak Banyak Orang Amerika yang Gunakan ChatGPT
Dalam penggunaannya, kantor dihimbau untuk tidak memasukkan data sensitif dan tidak membagikan blok teks yang tidak dipublikasikan dengan chatbot. Pengaturan privasi pun harus diaktifkan untuk memastikan riwayat interaksi tidak disimpan atau digunakan untuk mengembangkan LLM.
Adapun peraturan ini dijalankan untuk mengatasi implikasi AI yang luas. Regulasi ini disiapkan atas kekhawatiran risiko dan dampak teknologi tersebut terhadap keamanan nasional dan pendidikan.
Langkah Senator AS