LABVIRAL.COM - Bagi yang punya dana minim, beli mobil bekas bisa menjadi salah satu alternatif untuk memiliki mobil impian.
Namun, membeli mobil bekas tidak segampang membeli mobil baru yang masih mulus.
Pasalnya, saat membeli mobil bekas, sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan kondisi mobil yang akan dibeli untuk menjamin kualitas.
Berikut 5 hal yang perlu diperhatikan saat membeli mobil bekas.
Baca Juga: GIIAS 2023 Resmi Dibuka, Simak Harga Tiket GIIAS 2023 dan Peserta GIIAS 2023
Mesin Mobil
Sebelum membeli mobil dengan layanan garansi mesin, penting bagi kamu untuk mempelajari apa saja detail komponen mesin yang masuk ke dalam garansi yang akan diterima untuk menjamin ketenangan pikiran kamu saat membeli mobil bekas.
Masalah mesin mobil bekas yang paling umum terjadi adalah lampu peringatan atau lampu mesin periksa yang menyala karena ECU (unit kontrol mesin) kendaraan mendeteksi kode kesalahan yang dipicu oleh sensor, masalah pembakaran mesin seperti koil, busi, hingga kinerja injektor.
Serta kondisi komponen sistem bahan bakar yang kotor atau aus seperti filter bahan bakar, filter udara, sensor mass airflow, hingga sensor O2 bisa bermasalah.
Pastikan mobil bekas yang kamu pilih telah melewati proses pemeriksaan mesin yang menyeluruh untuk menjamin mobil berfungsi secara maksimal.
Waspada Ruang Mesin Mobil yang Terlampau Bersih
Secara alamiah, para penjual mobil bekas ingin dagangannya laris manis. Maka, berbagai upaya pun dilakukan misalnya membersihkan kendaraannya sebaik mungkin.
Langkah tersebut mungkin saja termasuk area di bawah kap mesin. Calon pembeli sebaiknya tidak mudah tergoda dengan ruang mesin yang terlampau bersih.
Tak ada salahnya bersikap skeptis bahwa “di balik” hal itu, sebenarnya mesin mobil mengalami rembesan-rembesan oli.
Ada beberapa cara untuk mengeceknya. Paling gampang ialah menyalakan mesin mobil sekitar 10-15 menit. Lalu perhatikan blok mesin, kepala silinder, atau karter oli. Titik rembesan oli umumnya ditandai dengan munculnya debu pekat atau oli itu sendiri.
Baca Juga: Sebelum Beli Mobil, Ketahui Dulu Perbedaan FWD, RWD, 4WD dan AWD Serta Contoh Mobilnya
Transmisi
Pada mobil bekas, transmisi merupakan salah satu bagian paling rentan terhadap kerusakan, terutama pada mobil matik. Jika transmisi mengalami masalah, biaya perbaikannya bisa sangat tinggi.
Untuk itu, perlu memastikan garansi mobil bekas pilihan juga mencakup transmisi. Kendala transmisi yang kerap muncul adalah tenaga mesin yang selip atau tertahan saat ingin berakselerasi.
Biasanya, ada hentakan saat perpindahan gigi sehingga mobil terasa tersendat sendat, bergetar atau raungan mesin yang terasa mengganggu.
Kesulitan memindahkan tuas gigi karena adanya kendala pada switch dari sistem transmisi otomatis, hingga gigi tidak mengikuti perpindahan tuas karena kondisi gearbox yang bermasalah.
AC
AC mobil yang tidak dingin merupakan masalah yang umum terjadi pada mobil bekas.
Hal ini dapat disebabkan oleh freon yang berkurang atau kebocoran di sambungan pipa AC dan evaporator. Sebelum bertransaksi, pastikan garansi mobil bekas kamu memberikan perlindungan terhadap kerusakan dan kegagalan pada sistem AC.
Pemeriksaan oleh teknisi atau spesialis dibutuhkan untuk menemukan penyebab utama kondisi AC yang tidak dingin ini.
Baca Juga: Biar Hemat Bensin, 10 Bagian Motor Ini Bisa Diatur Biar Motor Gak Boros
Cek Status Kendaraan Di Samsat
Semua orang mungkin sudah tahu salah satu langkah penting membeli mobil bekas ialah memastikan kecocokan data yang tertera di STNK, BPKB, dengan kendaraan itu sendiri.
Masih berhubungan dengan dokumen, calon pembeli juga sebaiknya mencari informasi status kendaraan tersebut di kantor Samsat.
Bukan berarti harus mendatanginya langsung, karena saat ini akses terhadap data kendaraan bisa ditelusuri secara daring, hanya bermodalkan nomor polisi.
Berikut 3 keterangan yang kamu dapatkan jika mengecek status kendaraan melalui nomor polisi dari mobil bekas yang bakal kamu beli
Blokir Jual
Status kendaraan yang cukup umum muncul ialah blokir jual. Itu artinya, pemilik sebelumnya melapor ke Samsat bahwa mobilnya telah dilepas. Motivasinya untuk menghindari pajak progresif saat akan memiliki mobil baru.
Kondisi seperti ini berarti mobil tidak akan bisa dibayarkan pajaknya kecuali pemilik yang baru melakukan balik nama.
Blokir Tilang Elektronik
Status kendaraan lainnya yang juga bisa muncul ialah blokir tilang elektronik di daerah-daerah yang telah menerapkannya.
Blokir tilang elektronik dapat terjadi jika sebuah mobil terekam melakukan pelanggaran lalu lintas, namun pemilik tidak melakukan konfirmasi terhadap surat pemberitahuan tilang itu.
Blokir Hilang
Jenis blokir ini sudah sewajarnya memantik waspada ekstra pada diri calon pembeli. Itu berarti, mobil yang diminati tercatat sebagai kendaraan hilang. Jangan sampai membeli mobil yang merupakan hasil kejahatan kriminal.
Itulah 5 hal yang perlu diperhatikan saat membeli mobil bekas. Jangan sampai kecolongan, ya!***