LABVIRAL.COM - Akhir-akhir ini nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) sedang diramaikan dengan isu kebobolan data bank tersebut. Kini, muncul sosok Ransomware LockBit 3.0 yang mengklaim telah menyerang BSI.
Ransomware LockBit 3.0 mengklaim telah mencuri 15 juta data pengguna nasabah BSI. Lalu, siapakah hacker atau peretas yang satu ini?
Badan Keamamanan Siber dan Infrastruktur Amerika Serikat (CISA), berpendapat bahwa LockBit 3.0 ini juga dikenal sebagai 'LockBit Black' yang lebih sulit ditangani. Selain itu, Ransomware LockBit 3.0 ini juga memiliki kemiripan dengan Ransomware Blackmatter dan Blackcat.
Baca Juga: Deretan Meme Kocak BSI Ini Bikin Para Nasabah Senyum Kecut
Baca Juga: 3 Jenis KUR BSI 2022, Dapatkan Pinjaman Hingga Rp500 Juta, Ini Syarat dan Cara Pengajuannya
Sementara itu, Ransomware LockBit 3.0 memiliki fungsi sebagai model Ransomware-as-a-Service (Raas). Jenis ini merupakan ke;anjutan dari versi Ransomware sebelumnya, yakni LockBit 2.0 dan LockBit.
Ransomware LockBit sendiri merupakan sofware atau perangkat lunak yang berbahaya. Ia dirancang untuk memblokir akses para pengguna sistem komputer.
Sistem peretasan tersebut akan memberikan akses kepada para penggunanya jika mereka mau bayar tebusan kepada LockBit. Peretasan dengan sistem itu secara otomatis akan memeriksa data yang berharga milik pengguna. LockBit akan menyebarkan infeksi dan mengenkripsi semua sistem komputer jaringan.
Adapun informasi bahwa LockBit ini sebelumnya juga dikenal sebagai ransomware "ABCD". ABCD tersebut merupakan sub kelas ransomwar yang dikenal sebagai 'crypto virus'.
Ransomware tersebut juga dikenal dengan suka memeras. Biasanya mereka akan meminta uang tebusan untuk membuka data yang telah dienkripsi sebelumya.
Baca Juga: Banyak Pilihan dan Manfaat, Berikut Jenis Tabungan Bank Syariah Indonesia yang Bisa Kamu Pilih
Baca Juga: Sejarah Terbentuknya Bank Syariah Indonesia, Cermin Wajah Perbankan Syariah di Indonesia
Ransoware LockBit 3.0 ini biasanya menargetkan perusahaan dan organisasi pemerintah dan individu yang memiliki peluang mau membayar tebusan.
Adanya dugaan serangan Ransonware LocBit 3.0 terhadap sistem keamanan informasi BSI itu telah menyebabkan gangguan layanan. Mulai dari layanan ATM sampai mobile banking terganggu sejak Senin (8/5) lalu.
Lalu, apakah benar peretas yang menyerang BSI tersebut datang dari Ransonware LockBit 3.0 itu?
Founder Rantai Nusantara Foundation, Robin Syihab menaruh kecurigaan tersendiri terhadap peretas tersebut. Menurutnya, bisa jadi peretas tersebut memiliki jaringan orang dalam yang bertugas mengurus sistem IT.
"Wah kalau operator ransomware-nya LockBit perlu dicurigai ada 'agent' yang dibayar di dalam," kata Robin.***