Biasanya, hasil dari penggunaan pulse oximeter ini umumnya cukup akurat, terutama jika Bunda menggunakan alat berkualitas tinggi. Rumah sakit biasanya menggunakan oximeter dengan kualitas terbaik untuk memastikan hasil yang akurat.
Perbedaan hasil antara oximeter dan kadar oksigen sebenarnya hanya sekitar 2%, sehingga tingkat akurasi hasilnya sangat tinggi. Jika Bunda membaca hasil oksimeter sebesar 82%, itu berarti saturasi oksigen Bunda berada di kisaran antara 80 hingga 84%.
Rilisan Mayo Clinic yang dikutip Labviral.com, menyebutkan bahwa tingkat oksigen normal biasanya adalah 95% atau lebih tinggi. Jumlah ini adalah tingkat saturasi oksigen yang dibutuhkan untuk menjaga sel-sel dalam tubuh agar tetap sehat. Jika dibawah itu, bisa mengakibatkan gangguan kesehatan seperti potensi hipoksemia atau kekurangan oksigen dalam tubuh.
Baca Juga: 6 Penyebab Migrain Pada Ibu Hamil Beserta Cara Mengatasinya
Cara Jaga Saturasi Oksigen Ibu Hamil Tetap Satabil
Semakin tinggi usia kehamilan dan ukuran rahim, kapasitas paru-paru akan berkurang. Maka, bumil wajib mencari posisi tidur yang nyaman, seperti tidur setengah duduk atau tidur miring ke kiri atau kanan.
Bunda juga harus tidur dengan cukup. Cobalah untuk tidur selama 7-9 jam setiap malam. Tapi sebelum tidur, latihlah pernapasan dalam agar dapat membantu menenangkan tubuh dan meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh.
Jangan lupa ya Bun, Bunda wajib mengonsumsi makanan bergizi agar dapat membantu menjaga fungsi tubuh secara normal dan juga menjaga saturasi oksigen itu. Pastikan juga untuk mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuh, karena air mengandung oksigen.
Disarankan juga Bunda bisa melakukan olahraga ringan yang dapat melatih paru-paru dan jantung agar bekerja lebih baik. Selain itu, olahraga juga dapat membantu menjaga saturasi oksigen. Konsultasikan dulu dengan dokter untuk mengetahui olahraga mana yang aman dilakukan Bunda ya!***