Apa Itu Majas? Berikut 10 Jenis Majas, Arti, dan Contohnya

Haris Ma'ani
Sabtu 27 Mei 2023, 13:00 WIB
Ilustrasi buku  (Sumber : pexels.com/@elina-araja)

Ilustrasi buku (Sumber : pexels.com/@elina-araja)

LABVIRAL.COM-Majas adalah gaya bahasa yang dapat menciptakan efek retoris atau artistik dalam tulisan atau pidato.

Majas digunakan untuk menghiasi dan memperkaya bahasa dengan cara yang menarik, memikat, atau mempengaruhi perasaan pembaca atau pendengar.

Majas dapat digunakan dalam berbagai konteks, termasuk sastra, pidato, puisi, musik, iklan, dan sebagainya.

Tujuan penggunaan majas adalah untuk memberikan pesan yang lebih kuat, memperjelas pemahaman, meningkatkan daya tarik estetika, atau menciptakan efek emosional tertentu.

Beberapa jenis majas yang umum digunakan termasuk simile, metafora, personifikasi, metonimi, sinestesia, hiperbola, ironi, litotes, elipsis, dan pleonasme.

Setiap majas memiliki karakteristik dan fungsi sendiri-sendiri dalam menciptakan efek yang diinginkan dalam komunikasi.

Baca Juga: Arti Cerpen, Bentuk, dan Karakter yang Suka Ada Dalam Ceritanya

10 jenis majas, arti, dan contohnya

Berikut ini adalah beberapa macam-macam majas yang umum digunakan dalam retorika dan sastra:

Simile (perbandingan): Majas ini digunakan untuk membuat perbandingan langsung antara dua hal yang berbeda dengan menggunakan kata "seperti" atau "bagai". Contoh: "Dia kuat seperti singa."

Metafora (perumpamaan): Metafora adalah majas yang menggambarkan suatu hal dengan menyamakannya dengan hal lain secara langsung, tanpa menggunakan kata pembanding seperti pada simile. Contoh: "Dia adalah matahari dalam hidupku."

Personifikasi: Majas ini memberikan sifat-sifat manusia kepada objek atau makhluk non-manusia. Contoh: "Angin berkata dengan bisikannya yang lembut."

Metonimi (penggantian): Metonimi adalah majas yang menggantikan suatu kata dengan kata yang berkaitan atau berhubungan erat dengannya. Contoh: "Saya menyukai karya Shakespeare" (Shakespeare menggantikan karya-karya tulisnya).

Sinestesia: Majas ini menggabungkan pengalaman sensorik yang berbeda-beda. Contoh: "Warna musik itu merah."

Baca Juga: Lirik Lagu Everglow dari Coldplay dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Hiperbola (berlebih): Hiperbola menggunakan pernyataan berlebihan atau berlebihan secara ekstrem untuk memberikan efek yang dramatis atau mencolok. Contoh: "Aku sudah memberitahumu sejuta kali!"

Ironi: Ironi adalah majas yang menggambarkan makna yang bertentangan dengan yang sebenarnya atau yang diharapkan. Contoh: "Dia seorang penghafal ulung, tentu saja dia lupa membawa kunci rumah."

Litotes: Litotes adalah majas yang menggunakan pengurangan pernyataan untuk menyampaikan makna yang sebenarnya lebih kuat. Contoh: "Dia tidak buruk dalam memainkan gitar."

Elipsis: Elipsis adalah majas yang menghilangkan kata-kata yang seharusnya ada dalam kalimat tetapi masih bisa dimengerti secara kontekstual. Contoh: "Semalam saya datang, hari ini dia pergi."

Pleonasme: Pleonasme menggunakan pengulangan kata atau penggunaan kata yang sebenarnya tidak perlu dalam kalimat. Contoh: "Bola bulat" atau "naik ke atas".

Itulah beberapa contoh macam-macam majas yang sering digunakan dalam bahasa dan sastra.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini