Panji Gumilang Sebut Bermazhab Bung Karno, Rujukannya Buku Di Bawah Bendera Revolusi

Hadi Mulyono
Selasa 27 Juni 2023, 16:47 WIB
Salam aneh Ponpes Al Zaytun. (Sumber : Instagram.com/@kepanitiaanalzaytun)

Salam aneh Ponpes Al Zaytun. (Sumber : Instagram.com/@kepanitiaanalzaytun)

LABVIRAL.COM -Pemimpin Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang kembali jadi sorotan usai menyebut mazhabnya dalam beragama merujuk pada pemikiran Bung Karno.

Presiden pertama Republik Indonesia tersebut, dianggap Panji sebagai pemikir hebat yang melahirkan karya untuk diikuti.

Bagaimana pernyataan sosok yang sedang menuai kontroversi terkait dengan Pondok Pesantren Al Zaytun, Jawa Barat tersebut? Simak sampai habis artikel ini ya!

Baca Juga: Profil Panji Gumilang, Pimpinan Ponpes Al Zaytun yang Ajarannya Tuai Sorotan

Ikut mazhab Bung Karno

Panji Gumilang yang menjadi pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun.Panji Gumilang yang menjadi pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun.

Dalam penggalan video yang viral di media sosial, Panji menanggapi kontroversi bercampurnya jemaah laki-laki dan perempuan saat salat di pesantrennya.

Menurut Panji Gumilang, jemaah perempuan berhak untuk salat dalam barisan pertama, tanpa mempedulikan jemaah laki-laki. Hal itu, menurutnya sudah sesuai dengan mazhab yang ia anut sejak lama.

"Mazhab apa? Lho kok pakai mazhab. Nanti saya jawab aneh lagi. Mazhab saya mazhab Bung Karno," kata Panji Gumilang dikutip dari Instagram @islammedia2 pada Selasa, 27 Juni 2023.

Baca Juga: Kontroversi Ponpes Al Zaytun

Alasan ia menjadikan pemikiran Ir. Soekarno sebagai mazhab karena merasa kenal, dan pernah berjabat tangan dengan sang proklamator pada saat SD kelas tiga.

"Terus saya berkenalan langsung pemikirannya sejak tahun 1963, sampai sekarang. Saya yakin Bu Megawati belum tentu membaca Di Bawah Naungan Bendera Revolusi dengan hafal. Saya itu sampai hafal kata satu per satunya," tambahnya.

Berdasarkan buku yang sebenarnya berjudul Di Bawah Bendera Revolusi tersebut, Panji menyimpulkan agar para muslimah tidak terbelenggu dan jadi budak dalam morality.

"Sholat saja dipakai tabir, najis amat ini perempuan, ada yang ke depan dikomentari, najis amat itu perempuan," tutupnya.

Baca Juga: Pemerintah Didesak Segera Tindak Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Arsul Sani: Jangan Terlalu Lama!

Hukum shaf laki-laki dan perempuan bercampur

Sholat Id di Ponpes Al Zaytun.Sholat Id di Ponpes Al Zaytun.

Umumnya, barisan atau shaf dalam salat antara laki-laki dan perempuan akan dipisah dengan tabir sehingga tidak menyatu.

Dalam sebuah hadis dikatakan, "Shaf yang paling baik bagi laki-laki adalah shaf yang paling awal, sedangkan shaf yang paling buruk bagi mereka adalah shaf yang paling akhir. Dan shaf yang paling baik bagi wanita adalah shaf yang paling akhir, sedangkan shaf yang paling buruk bagi mereka adalah shaf yang paling awal." (HR. Muslim).

Dikutip dari NU Online, jemaah laki-laki seyogyanya menempati posisi terdepan dalam shaf salat jamaah sedangkan perempuan pada barisan paling belakang.

Baca Juga: Kemenag Semprot Ridwan Kamil Gegara Tuding Beri Dana ke Ponpes Al Zaytun: Kalau Bicara Harus Berbasis Data

Hukum shaf laki-laki dan perempuan bercampur merupakan suatu larangan karena mempunyai banyak mudharat seperti terganggunya konsentrasi, hingga pikiran negatif yang bisa saja muncul dari masing-masing jemaah.

Adapun tentang sah atau tidaknya salat semacam itu, mayoritas ulama berpandangan bahwa salat berjamaah dengan shaf campur pria-wanita dalam satu baris tetap sah.

Meski demikian, secara hukum taklifi dihukumi makruh yang dapat menghilangkan fadhilah salat jamaah.

Bahkan menurut mazhab Hanafi, salat berjamaah yang shafnya dicampur menjadikan jemaah laki-laki menjadi batal sedangkan perempuan tetap sah salatnya.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini