Ramuan yang dibuat oleh Djawadi ini mengkombinasikan akar srigunggu dengan bahan-bahan rempah lain. Seperti kencur, jahe, kunyit kuning, kunyit putih, temu hitam, adas pulosari, merica, dan daun kumis kucing.
Jika gurah biasanya mengeluarkan lendir atau ingus dari hidung. Maka produk kapsul ini, cairan akan dikeluarkan melalui keringat, kencing, dan feses.
Baca Juga: Apa Madu Bisa Turunkan Kadar Gula Darah dan Kolesterol Jahat? Ini Penjelasan Khasiatnya
Teh Gurah
Selain kapsul gurah, inovasi lainnya yang cukup populer hingga saat ini adalah teh gurah. Produk teh gurah menjadi salah satu alternatif bagi orang-orang yang takut rasa sakit gurah, tapi ingin mencobanya.
Salah satu orang yang mengembangkan teh gurah adalah Latifudin. Pria berusia 51 tahun asli Wukirsari ini mengembangkan teh gurah menjadi industri rumahan.
Menurut Latifudin, dirinya pernah mencoba pengobatan gurah sebanyak tiga kali. Dari pengobatan yang dicoba itu Latifudin tetap merasa kesakitan. Akhirnya, ia berinovasi membuat teh gurah.
"Ramuan gurah cair dimasukan ke lubang hidung, kemudian terlentang dan telungkup, nanti akan keluar lendir selama 2 sampai 3 jam. Nah, ini cukup lama dan sakit. Dengan itu saya mengembangkan gurah dengan cara yang baru ini cukup diminum dalam bentuk teh," kata Latifudin.
Rasa dari teh gurah memang tak jauh beda dengan teh pada umumnya. Teh gurah menggunakan bahan baku 90 persen teh hitam, dan 10 persen srigunggu.
Teh gurah juga dipercaya dapat mengobati berbagai macam penyakit. Seperti penyakit asma, sinusitis, kanker rahim, dan migrain.
Sama seperti produk kapsul gurah, kotoran akan keluar melalui keringat, kencing, dan pada saat buang air besar.