3. Bagi gilingan/ potongan daging berdasarkan perkiraan kebutuhan sekali masak.
4. Kemas daging giling/ potongan yang telah dibagi tersebut dalam kantung plastik atau wadah tertutup rapat, lebih bagus lagi kalau divakum.
Jika poin kedua, ketiga, dan keempat ini dilakukan maka akan dapat mempermudah ketika nanti hendak mempergunakan daging yang telah disimpan.
5. Taruh di dalam chiller beberapa saat, kemudian baru disimpan dalam freezer.
Panjono menjelaskan daging akan bertahan lama ketika dibekukan dalam freezer. Akan tetapi sebelum itu, kita juga harus memperhatikan poin kelima ini.
Hal ini guna menjaga struktur daging agar tetap stabil dan bahkan bisa lebih empuk.
Ketika mengalami proses pendinginan, daging akan mengalami proses rigormortis (kejang-kejang).
Oleh karena itu, daging sebaiknya dimasukkan ke chiller (bagian kulkas yang bersuhu 2 Derajat Celcius-5 Derajat Celcius) agar proses pendinginan dapat berlangsung rata dan pembekuannya (daging dimasukkan ke freezer) tidak terjadi mendadak.
"Pembekuan yang mendadak dan tidak merata bisa merusak struktur daging,” tegas Panjono.
6. Pindahkan dari freezer ke chiller terlebih dahulu sebelum diolah.
Begitu juga sebaliknya ketika daging yang disimpan di freezer kemudian hendak digunakan atau dimasak.