Risiko kecelakaan pasti ada pada setiap kesempatan belajar mengemudi, namun hal ini bisa diminimalisir dengan persiapan matang.
Jika belajar secara otodidak kemungkinan kecelakaan akan sama ketika mengemudi, sebab semua peranti yang dipakai masih normal. Selain itu, belajar mengemudi secara otodidak bisa terjadi kerusakan mobil seperti baret pada body, komponen, atau mesinnya.
Kemungkinan tersebut bisa diminimalisir di tempat kursus mengemudi, sebab mobil sudah dirancang secara khusus dan ada instruktur yang mendampingi. Ketika akan terjadi sesuatu, instruktur pasti akan memperingatkan sehingga kejadian yang tidak diinginkan bisa dihindari.
Pengurusan SIM
Faktor ini bisa jadi penentu belajar mengemudi melalui tempat kursus, bisa menjadi pilihan utama daripada belajar secara otodidak. Sebab, pada tahun 2020, Polri mewajibkan setiap orang yang ingin membuat SIM A, memiliki sertifikat kursus mengemudi terlebih dulu.
Oleh sebab itulah, meski sudah belajar secara otodidak, tetap harus mendaftar kursus mengemudi agar mendapat sertifikat.
Itulah tadi beberapa perbandingan antara belajar mengemudi secara otodidak dan melalui tempat kursus, jadi pilih yang mana?