Belajar Mobil Otodidak Atau Ikut Kursus, Mana yang Lebih Baik?

Yusuf Tirtayasa
Kamis 30 Maret 2023, 19:28 WIB
Ilustrasi: cara belajar mobil manual step by step, untuk kamu yang ingin belajar mengemudikan mobil kopling (Sumber : Instagram.com/@corner_oto)

Ilustrasi: cara belajar mobil manual step by step, untuk kamu yang ingin belajar mengemudikan mobil kopling (Sumber : Instagram.com/@corner_oto)

LabViral.com - Belajar mobil kini seperti sebuah kewajiban baik kaum adam maupun hawa. Untuk mengakomodasi hal tersebut, kini juga terdapat beragam cara bagaimana belajar mengemudikan mobil.

Untuk bisa mengendarai mobil, masyarakat bisa memilih berlatih secara otodidak atau mengambil kelas kursus mengemudi. Keduanya punya nilai plus dan minusnya masing-masing.

Buat yang masih bingung akan memilih belajar mengemudi secara otodidak dan jalur kursus setir mobil, bisa lihat perbandingan dari berbagai sektor di bawah ini.

Keamanan

Faktor keamanan adalah yang terpenting dalam segala bidang, tak terkecuali belajar mengemudi mobil. Jika dilihat dari sektor keamanan, belajar mengemudi melalui jalur kursus lebih menjamin keamanannya. Sebab sudah dibekali serangkaian program dan mobil khusus.

Setiap tempat kursus juga pasti akan membekali instruktur andal yang siap mengambil sikap jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. Selain itu, mobil juga sudah dirancang khusus agar tidak terjadi kecelakaan saat belajar.

Berbeda dengan belajar otodidak, terkadang mobil hingga instruktur terkesan seadanya, hal tersebut sangat tidak disarankan saat belajar mengemudi. Menurut statistik Safety Insurance, 43% pengemudi mobil pemula mengalami kecelakaan saat pertama kali turun ke jalan raya. Jadi dari sektor keamanan, belajar mobil dari tempat kurus bisa dibilang lebih aman daripada otodidak.

Biaya

Perbandingan yang kedua adalah dari segi biaya. Ini adalah salah satu faktor yang banyak dipertimbangkan oleh masyarakat yang akan belajar mengemudi. Untuk sebagian orang akan menganggap belajar kursus otodidak akan lebih murah dibandingkan dengan belajar di tempat kursus mengemudi.

Banyak juga yang beranggapan jika sudah punya mobil, tidak perlu keluar uang lagi untuk belajar mengemudi, bisa secara gratis dengan cara otodidak, hanya perlu biaya bensin. Namun ternyata, jika dilihat dari faktor risiko kerusakan mobil, efisiensi waktu, cedera, atau korban jiwa, kursus mengemudi bisa dipertimbangkan.

Baca Juga: Yok Bisa Yok! Ini Tips Belajar Mobil Sendiri Tanpa Kursus

Saat belajar mengemudi di kursus, butuh merelakan uang sekian ratus ribu untuk latihan dua minggu hingga satu bulan sebelum siap turun ke jalan. Ketika berlatih secara otodidak, bisa menghabiskan waktu berbulan-bulan sampai siap turun ke jalan. Belum lagi menghitung kerusakan-kerusakan yang terjadi saat latihan.

Kecepatan Belajar

Belajar mengemudi mobil perlu lebih banyak waktu yang harus diluangkan, sebab punya lebih banyak komponen yang harus dipelajari. Selain itu ukuran mobil yang cukup besar dibandingkan motor, juga dituntut perlu memiliki kendali lebih kuat dan indera lebih peka.

Jika belajar secara otodidak, pengemudi bisa mengeksplor sendiri secara lebih dalam ketika belajar, namun butuh waktu yang cukup lama.

Mempelajari komponen ini juga saat ini bisa dipelajari melalui berbagai sumber, seperti buku manual mobil hingga mengakses internet. Namun, ketika mempelajarinya melalui kursus mengemudi, bisa lebih cepat karena sudah terprogram secara rinci.

Setiap tempat kursus mengemudi pasti sudah memiliki urutan belajar mulai dari teori hingga praktik di lapangan. Selain itu, proses belajar juga sudah dirancang dari tingkat dasar hingga mahir. Selain itu, di tempat kursus juga akan dilatih pengendalian diri dan ketajaman indera secara lebih cepat karena ada instruktur yang andal.

Risiko Kerugian

Dari segi risiko rugi seperti kerusakan mobil, belajar nyetir secara otodidak bisa dibilang lebih merugikan daripada belajar mengemudi di tempat kursus.

Risiko kecelakaan pasti ada pada setiap kesempatan belajar mengemudi, namun hal ini bisa diminimalisir dengan persiapan matang.

Jika belajar secara otodidak kemungkinan kecelakaan akan sama ketika mengemudi, sebab semua peranti yang dipakai masih normal. Selain itu, belajar mengemudi secara otodidak bisa terjadi kerusakan mobil seperti baret pada body, komponen, atau mesinnya.

Kemungkinan tersebut bisa diminimalisir di tempat kursus mengemudi, sebab mobil sudah dirancang secara khusus dan ada instruktur yang mendampingi. Ketika akan terjadi sesuatu, instruktur pasti akan memperingatkan sehingga kejadian yang tidak diinginkan bisa dihindari.

Pengurusan SIM

Faktor ini bisa jadi penentu belajar mengemudi melalui tempat kursus, bisa menjadi pilihan utama daripada belajar secara otodidak. Sebab, pada tahun 2020, Polri mewajibkan setiap orang yang ingin membuat SIM A, memiliki sertifikat kursus mengemudi terlebih dulu.

Oleh sebab itulah, meski sudah belajar secara otodidak, tetap harus mendaftar kursus mengemudi agar mendapat sertifikat.

Itulah tadi beberapa perbandingan antara belajar mengemudi secara otodidak dan melalui tempat kursus, jadi pilih yang mana?

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini