LABVIRAL.COM - Diare adalah penyakit pencernaan yang membuat penderitanya kerap buang air besar dengan tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair.
Sebagian warga Indonesia menyebut diare dengan mencret. Dalam dunia medis, diare adalah sebuah penyakit pada saat tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair.
Penyakit pencernaan ini dapat menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, atau bahkan orang dewasa.
Tentunya ada penyebab tubuh kita memproduksi frekuensi buang air besar (BAB) yang tidak wajar. Dilansir dari kanal YouTube Saddam Ismail, kita dapat mengetahui penyebab diare yang paling sering dialami. Berikut diantaranya:
Baca Juga: Diare Pada Bayi dan Anak: Gejala, Penyebab dan Cara Cepat Menanganinya Tanpa Obat
Infeksi bakteri
Penyebab diare paling sering muncul karena kurangnya higienitas seseorang, atau bisa juga dari makanan yang kurang matang saat dimasak. Baik itu daging, ikan, hingga sayur-sayuran. Adapun jenis pada bateri tersebut.
- Salmonella
Bakteri salmonella bisa menyebabkan keracunan. Bakteri jenis ini biasanya ada pada makanan yang sudah terkontaminasi seperti sayuran yang tidak dicuci dengan bersih.
- E-colli
Bakteri e-colli juga bisa ditemukan pada makanan yang sudah terkontaminasi atau bisa juga tenda kalau kita kurang menjaga kehigienitas tubuh seperti tidak pernah mencuci tangan sesudah atau sebelum makan.
- Shigella
Bakteri shigella ini mampu menyebabkan peradangan pada usus sehingga mengakibatkan diare.
- Campylobacter